Megengan untuk mensyukuri datangnya bulan puasa Ramadhan, menjadi tradisi yang bertahan di Jawa sampai sekarang. Tradisi ini diturunkan dengan mengajak anak-anak sekolah melaksanakan kegiatan beraroma Ramadhan, seperti di Sekolah SMK Plus Sabilur Rosyad, Sidoarjo. Dikutip dari nursyam.uinsby.ac.id, tradisi Megengan diduga kuat diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Kendatipun demikian, sampai sekarang belum ada bukti historis yang menunjukkan hal itu. Tetapi dugaan ini cukup berdasar. Pasalnya kreasi-kreasi yang menyangkut tradisi akulturasi antara Islam dan Jawa memang kerap berasal dari pemikiran Sunan Kalijaga.

Selamatan sudah menjadi tradisi di Jawa jauh sebelum agama Islam masuk ke Indonesia. Namun, dalam Megengan, selamatan juga dibarengi dengan kegiatan doa bersama. Jadilah Megengan merupakan salah satu wujud konkret akulturasi antara budaya Jawa dengan ajaran agama Islam. Seperti yang diselenggarakan di masjid SMK Plus Sabilur Rosyad, seluruh peserta didik, guru, dan karyawan mengikuti kegiatan tausiah yang disampaikan oleh Ust. H. Moh.Amin Asy’ari,S.Pd.I dan kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan makan bersama.