Apa jadinya jika guru menjadi petugas upacara di sekolah? Pasti menarik. Hal inilah yang terjadi di lingkungan Yayasan Pendidikan Sabilur Rosyad Al-Utsmani. Untuk pertama kalinya dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda sejumlah guru TK, SMP dan SMK didapuk menjadi petugas upacara. Rasa antusiasme sudah mulai terlihat sejak latihan hingga berakhirnya upacara. Rasa lelah dan teriknya sinar matahari tdak menjadi penghalang. Bapak Ibu guru sangat bersemangat agar upacara Sumpah Pemuda dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Adapun guru yang bertugas adalah
- Protokoler : Ibu Muizzatul Khuluqiyah, S.Pd (guru SMP)
- Pembaca Undang Undang 1945 : Ibu Dwi Yuniwati M, S.Pd (guru SMK)
- Pembaca teks Sumpah Pemuda : Agnez Hanif Awwaluna, S.Pd (guru SMP)
- Pembawa Teks Pancasila : Kholif Dewi Maulidah, S.Pd (guru SMP)
- Pemimpin barisan yang paling kanan : Bpk WImas Fauzi El Hakim, S.Kom (guru SMK)
- Pembaca doa : Bpk Syafiuddin Nassir, S.PdI (guru SMP)
- Pemimpin upacara : Bpk Moch Chafidin, S.HI (guru SMP dan SMK)
- Pembina upacara : Ibu Nur Sujinah, S.Pd, Aud (guru TK)
- Pasukan pengibar bendera: Bpk Eko Kusnadi, S.Pd (guru SMP dan SMK), Ibu Siti Khoiriyah, M.Pd (guru SMK), Bpk Gunawan Septiyanto, S.Kom (guru SMK)
Dengan semangat dan antusiasme guru-guru menjadi petugas upacara, diharapkan dapat menjadi contoh dan teladan bagi para siswa.




0 Comments